SMA Negeri Ternama di Sumbawa Diduga Tarik Pungutan Liar PSB

Sumbawa Besar.- Dunia pendidikan di Kabupaten Sumbawa kini menjadi sorotan baik oleh masyarakat maupun legislative. Pasalnya belakangan ini, muncul isu penarikan uang yang berlebihan, khususnya di sekolah ternama, dalam Penerimaan Siswa Baru (PSB).

M Saad salah satu anggota DPRD Sumbawa, Senin (2/7/2012), mengatakan, dirinya merupakan salah satu korban tidak jelasnya pendidikan di Kabupaten Sumbawa, dalam peroses dan mekanisme PSB.

Diceritakan, salah seorang putrinya berniat bersekolah disalah satu SMA ternama negeri di kota Sumbawa, dengan status sekolah tersebut RSBI. Namun, keinginan keras putrinya untuk mengenyam ilmu disekolah tersebut harus kandas dijalan.
Padahal standar bobot putrinya melebihi standar minimal syarat masuk disekolah tersebut.

Suatu keanehan terjadi katanya, anak tetangganya, mampu mengenyam ilmu disekolah tersebut, padahal, standar bobotnya jauh lebih rendah dari putrinya. Usut punya usut kata M Saad, tetangganya harus mengeluarkan uang sekitar Rp 4 juta, agar anaknya bisa mengenyam ilmu di sekolah RSBI tersebut.

“Hal ini yang membuat saya kecewa, masa karena uang anak saya tidak bisa mengeyam ilmu di sekolah itu,” jengkelnya.

“Saya tidak mempersoalkan biaya, berapapun biayanya asal jelas, saya sanggup akan tetapi biaya yang dikeluarkan tidak jelas,” katanya.

Politisi asal Kecamatan Alas tersebut, meyesalkan hal itu, dirinya membandingkan besarnya pungutan ditambah jumlah pungutan yang tidak jelas di sekolah ternama tersebut, dengan SMA St Gregorius yang merupakan Sekolah swasta mampu menggratiskan siswa- siswinya, dan fasilitas disekolah tersebut jauh lebih lengkap.

“Masa sekolah negeri lebih mahal jika dibandingkan dengan sekolah swasta, apa ini tidak terbalik,” sesalnya.

ads

0 komentar:

Posting Komentar